Negara Yang Memprakarsai Berdirinya Asean
Tahun 1967, lima negara ASEAN – Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand – membuat keputusan untuk bekerja sama dan membangun kerjasama bersama, tujuannya adalah untuk meningkatkan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan ini. Kebijakan ini pada akhirnya menjadi dasarnya pembentukan ASEAN pada 8 Agustus 1967.
Indonesia Menjadi Pemrakarsa Berdirinya ASEAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung ASEAN dari awal berdirinya. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang mengirim surat kepada pemimpin-pemimpin Malaysia, Filipina, dan Singapura pada 1964. Ia mengungkapkan ide untuk membuktikan keterikatannya dengan negara-negara tetangganya dengan menawarkan proyek bersama dibawah naungan ASEAN, yang kemudian disebut Maphilindo.
Setahun kemudian, tepatnya di tahun 1965, Negara Indonesia melancarkan gagasan baru yang lebih kompleks dan mencari dukungan dari semua negara anggotanya. Ide ini lebih diselaraskan dengan penciptaannya bahwa setiap negara mempunyai identitas nasionalnya masing-masing, tapi tetap harus meyakini dengan pendirian ASEAN. Soekarno berharap suatu hari nanti para pemimpin di masing-masing negara bisa bekerja sama dalam suatu organisasi regional.
Terbitnya Deklarasi Bangkok
Pada tahun 1967, Myslio Prauderes, Perdana Menteri Filipina saat itu, mengadakan pertemuan lintas-benua dengan tujuan memulai realisasi dari cita-cita Soekarno tersebut. Pada saat bersamaan, Singapura, Malaysia dan Thailand diajak untuk membuat suatu keterikatan supranasional yang berdasarkan kerjasama ekonominya. Akhirnya, hari ini dikenal dengan nama August 8th Bangkok Declaration. Pada hari tersebutlah konsep ASEAN hadir. Indonesia bersama dengan empat negara dekat lainnya mengesahkan resmi pernyataan mereka yang berbunyi : ”Kita semua bertekad untuk ”memelihara stabilitas, dan keamanan di semenanjung Indochina melalui realisasi aspirasi dan keinginan kami untuk menjalin persahabatan-hubungan yang saling menghormati dan dihargai serta dengan memelihara kerukunan lintas baki di Asia Timur”.
Pendirian Pertama ASEAN di Bangkok
Mereka merencanakan dan berjuang untuk mewujudkan visi mereka. Tips adalah melalui pertemuan untuk menciptakan organisasi regional, Maphilindo yang bersifat nonblok. Pemimpin-pemimpin negara |Maphilindo – Indonesia, Malaysia dan Filipina – bercirikan sikap kearifan (wisdom) yang sangat kuat untuk memahami masing-masing posisi politik yang dipegang oleh kelompok berdasarkan jenis kelamin, usia dan social-ekonomi, dan dengan demikian terciptalah hubungan ain antara mereka.
Dengan kelompokan usaha untuk tujuan bersama ini, pada tanggal 8 Agustus 1967, di Bangkok Thailand, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) telah terlahir dan kemudian memulai sejarah yang tak berujung. Tujuan dan aspirasi yang sama yang menjadi kekuatannya, yaitu untuk mencapai stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan ini. Pada tahun 1971, Brunei menjadi anggota kelima ASEAN, membuatnya menjadi organisasi kawasan kuno yang terbesar di dunia.
ASEAN Menjadi Superorganisasi Dunia
Seiring dengan berjalannya waktu, organisasi ASEAN yang semula berfokus pada pembangunan ekonomi semakin berkembang dan beralih dari visi-visi pembangunan ekonomi menjadi organisasi yang juga memiliki misi-misi politik, militer, sarana transportasi, dan humaniora dalam perjalanannya. Seiring waktu, ASEAN mulai memperluas diri dengan mencakup wilayah lebih luas dan menyertakan para pemimpin yang berbeda-beda di bidang yang dipilih.
Organisasi yang mewakili 330 juta orang di kawasan Asia-Pasifik ini sudah menjadi penggerak penting bagi stabilitas kawasan. Dari tahun 1967, sudah banyak kegiatan yang dikerjakan oleh ASEAN untuk mencapai tujuannya. ASEAN telah mampu meningkatkan kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat di kawasan ini. ASEAN telah sangat berhasil memajukan ekonomi di kawasan ini yang menghasilkan dampak positif bagi penduduknya. Ini semua merupakan bentuk keberhasilan ASEAN dalam preferensi waktu dan komitmen politik yang dimiliki para anggotanya selama ini.
Kesimpulan
Maka dari itu, sejak tahun 1967, ASEAN telah menjadi organisasi regional yang diwakili lima negara – Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand – yang saling berkomitmen untuk membangun kawasan ekonomi yang stabil dan aman. Pendirian ASEAN ini merupakan sebuah upaya yang baik dari para negara penggeraknya – Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand – untuk bersatu dalam satu organisasi untuk menciptakan stabilitas di kawasan ini. ASEAN telah terus berkembang selama puluhan tahun dan telah menjadi suatu organisasi kawasan dunia yang signifikan. Jika anda ingin mendapatkan informasi lebih banyak tentang ASEAN, silahkan lihat website resmi ASEAN.