Cara Kerja Resistor
Cara Kerja Resistor
Resistor adalah suatu komponen listrik yang menghasilkan hambatan arus listrik. Dasar dari sesuatu yang menghasilkan hambatan adalah “manset silemens,” yang merupakan hasil dari sandangan antara dua logam berbeda yang dipadukan dengan cara ditekan atau dilapisi pada suatu substrat. Resistor dapat disebut sebagai hambatan mekanik atau elektronik, beda antara keduanya adalah resistor elektronik dapat memutuskan arus listrik dalam sekali putar kemudian menutup arus kembali. Resistor elektronik mempunyai sifat yang bervariasi daripada resistor mekanik. Sifat ini disebut sebagai resistensi. Resistensi resistor bervariasi tergantung material, struktur, dan bentuknya. Terdapat beberapa perbedaan dalam resistansi resistor,
Tipe resistors
Resistor dibedakan berdasarkan tipe resistor seperti resistor fisik, resistor logam dan resistor keramik. Resistor fisik biasanya dipasang dengan cara dipijit, wiring atau dipress tergantung dari material resistor yang digunakan.
Resistor logam adalah jenis resistor yang paling umum. Resistor logam terdiri dari logam berbagai warna dan tekstur yang berbeda sesuai dengan tingkat resistansinya. Logam yang digunakan untuk pembuatan resistor logam biasanya diikatkan dengan filament atau dengan menggunakan flensa untuk menarik resistornya.
Resistor keramik adalah jenis resistor yang cukup populer. Resistor keramik dibuat dari logam yang dilapisi dengan tipe keramik tertentu. Dalam resistornya, logam digunakan untuk memberikan tingkat resistansi yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Hambatan tugas resistor
Resistor menghambat arus listrik dengan presisi yang tepat berdasarkan nilai resistansi yang dimilikinya. Sebuah resistor dapat digunakan untuk mencegah arus listrik dalam sirkuit melewati suatu titik yang sudah ditetapkan. Ini membatasi jumlah arus yang melewati titik tersebut. Tugas resistor lain adalah untuk menyesuaikan voltase atau arus pada sirkuit yang kompleks.
Selain itu, resistor dapat juga digunakan untuk mengurangi panas yang dibangkitkan oleh arus listrik. Resistor memiliki sifat memerangi panas sehingga arus atau tegangan yang tinggi dapat dialirkan melalui jalur yang mengalirkan banyak arus listrik. Dengan cara ini, resistor juga membantu mengurangi beban pada bagian utama dari sirkuit elektronik.
Cara Kerja Resistor
Resistor memiliki dua bagian utama, yaitu bentuk badan yang berisi logam dan hubungan antara bagian logam yang menghasilkan resistansi. Ketika arus listrik dialirkan melalui resistor, bagian yang berisi logam menghasilkan preferensi yang mengganggu aliran listrik melalui bagian logam. Akibatnya, arus listrik yang dialirkan melalui resistor menghasilkan hambatan yang disebut resistansi.
Selain itu, ada beberapa parameter yang mempengaruhi resistansi resistor. Parameter ini termasuk panjang dan diameter resistor, nilai tegangan yang diterapkan, dan banyak lainnya. Resistor meneruskan arus listrik secara bertahap. Dalam kasus resistor keramik, semakin besar tegangan yang diterapkan, semakin tinggi resistansi resistor.
Kesimpulan
Cara kerja resistor inti adalah menghasilkan hambatan arus listrik dengan bantuan “manset silemens,” berupa sandangan antara dua logam berbeda. Resistor dapat berupa tipe fisik, logam atau keramik, yang berbeda dalam resistansi, yang dapat berubah bervariasi tergantung material, struktur dan bentuknya. Resistor memiliki banyak fungsi mulai dari membatasi jumlah arus yang melewati titik yang sudah ditetapkan, menyesuaikan voltase atau arus listrik dalam sirkuit kompleks, sampai juga untuk mengurangi panas yang dibangkitkan oleh arus listrik.